TOPIK : (9)
Ruang Lingkup Pendidikan Usia Prasekolah
JUDUL : Pendidikan
Anak Prasekolah di TK Bina Kusuma
BAB 1 :
PERENCANAAN
1.1
PENDAHULUAN
Pendidikan prasekolah adalah hal yang menarik perhatian orang tua,
masyarakat, dan pemerintah sebagai pengambil keputusan. Seiring berkembangnya
zaman, orang tua menyadari bahwa kualitas pada masa anak-anak (early childhood), termasuk masa
prasekolah, merupakan cermin kualitas bangsa di masa depan.
Pada masa kini, kebanyakan orang tua berlomba-lomba memasukkan
anaknya ke sekolah secepat mungkin dengan alasan agar anak pintar lebih cepat
dari anak-anak lainnya. Yang menjadi fokus penelitian ini adalah apakah
kegiatan atau pendidikan yang diberikan lembaga pendidikan prasekolah masa kini
sudah sesuai dengan tahapan perkembangan atau kurikulum yang semestinya?
1.2
LANDASAN TEORI
1.2.1 Sejarah dan Tokoh
Sebagai ayah pendidikan anak usia bayi, Frederich Wilhelm Froebel,
sangat mempengaruhi rancangan model sekolah prasekolah di seluruh dunia masa
kini. Ia menciptakan garden of children
atau kindergarten (Taman Kanak-Kanak)
dimana pendidikan di dalamnya perlu mengikuti sifat anak pada masa itu, yaitu
bermain. Hal penting lainnya adalah dasar bagi kurikulum yang dirancang
Froebel, yaitu gift (objek yang dapat
dipegang dan digunakan anak sesuai instruksi guru, sehingga anak dapat belajar
tentang bentuk, ukuran, warna, dan menghitung), occupation (materi untuk mengembangkan berbagai keterampilan,
seperti menjahit sesuai pola, membuat bentuk mengikuti pola, menggunting,
menggambar, menempel dan melipat kertas, dll), nyanyian, dan permainan yang
mendidik.
1.2.2 Anak Prasekolah
Menurut Biechler dan Snowman (1993), anak prasekolah adalah anak
usia 3-6 tahun. Snowman (1993) mengemukakan ciri-ciri anak prasekolah yang biasanya
ada di TK. Ciri-ciri yang dikemukakan meliputi :
Ciri Fisik :
·
Sangat aktif, menyukai kegiatan
yang dilakukan sendiri
·
Kemampuan motorik kasar lebih
berkembang daripada kemampuan motorik halus
· Memiliki kesulitan dalam
memfokuskan pandangan pada objek kecil yang menyebabkan koordinasi tangan dan
mata belum sempurna
· Anak laki-laki lebih terampil
melakukan kegiatan motorik kasar, sedangkan anak perempuan lebih terampil
melakukan kegiatan motorik halus
Ciri Sosial :
· Umumnya memiliki satu atau dua
sahabat berjenis kelamin sama, namun cepat berganti karena anak sangat mudah
menyesuaikan diri
·
Kelompok bermain kecil dan
tidak terstruktur
· Perselisihan sering terjadi
namun tidak akan berlangsung lama, biasanya karena perebutan mainan
·
Memiliki kesadaran akan gender
dan sex typing
Ciri Emosional :
·
Cenderung mengekspresikan
emosinya dengan bebas dan terbuka dan lebih sering berperilaku tempertantrum
Ciri Kognitif :
·
Sudah
terampil berbahasa dan sangat senang berbicara
·
Kompetensi
anak perlu dikembangkan melalui interaksi sesuai dengan minat
1.2.3
Pendidikan
Prasekolah
Menurut The National Association for The Education of Young Children
(NAEYC), pendidikan prasekolah (early
childhood education) adalah pelayanan yang diberikan dalam tatanan masa
kanak awal. Fungsi pendidikan prasekolah sendiri merupakan sebagai persiapan
anak untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih matang.
Menurut UU RI No.2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 12
(2), pendidikan prasekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk
mengembangkan pribadi, pengetahuan, dan keterampilan yang melandasai pendidikan
dasar serta mengembangkan diri secara utuh sesuai dengan asas pendidikan sedini
mungkin dan seumur hidup.
1.2.4
Bermain
Menurut Bergen (1988), bermain dalam tatanan pendidikan prasekolah
dapat digambarkan sebagai berikut :
· Bermain bebas ; kegiatan bermain dimana
anak berkesempatan melakukan berbagai pilihan alat dan memilih bagaimana
menggunakan alat tsb
· Bermain dengan bimbingan ; kegiatan
bermain dimana guru memilih alat dan anak dapat memilih untuk menggunakannya
dengan konsep tertentu
· Bermain dengan diarahkan ; kegiatan
bermain dimana guru mengajarkan bagaimana menyelesaikan suatu tugas khusus
Melalui kegiatan bermain, guru mendapat gambaran tentang tahap
perkembangan dan kemampuan umum anak. Bentuk bermain tersebut :
Bermain Sosial
Dengan bentuk seperti ini, guru dapat melihat partisipasi anak dalam
suatu kegiatan bermain dan akan menunjukkan derajat partisipasi berbeda. Parten
(1932) dan Brewer (1992) menjelaskan berbagai derajat partisipasi anak :
· Solitary Play ; anak bermain sendiri
tanpa menghiraukan anak lainnya
· Onlooker Play ; anak hanya sebagai
penonton dalam permainan tersebut
· Parallel Play ; anak menggunakan mainan
yang sama atau meniru cara anak lain bermain, namun tetap bermain sendiri
· Associative Play ; anak bermain bersama
namun permainan tidak terstruktur
· Cooperative Play ; anak bermain bersama
dengan aturan-aturan tertentu
1.2.5 Praktik Pendidikan Anak Prasekolah
Pada tahun 1986, NAEYC meneliti isu praktik yang cocok dikembangkan
pada program masa awal anak-anak. Dalam suatu studi, anak-anak yang mengikuti
pendidikan prasekolah dengan praktik yang cocok menurut dokumen yang
diterbitkan NAEYC memperlihatkan perilaku kelas yang lebih cocok dan kebiasaan
belajar yang lebih baik (Hart & others, 1993).
KOMPONEN
|
PRAKTIK YANG COCOK
|
PRAKTIK YANG
TIDAK COCOK
|
Perkembangan
bahasa, melek huruf, dan
perkembangan
kognitif
|
Mendengar dan membaca cerita, bermain
drama, mengikuti kunjungan lapangan, berbicara secara informal dengan
anak-anak dan orang dewasa lain
|
Mengenal huruf tunggal, membaca alphabet,
menyanyikan nyanyian alphabet, mewarnai sesuai pola, menulis huruf di atas
pola yang sudah tercetak
|
Mengembangkan pemahaman konsep diri
dengan berinteraksi dengan lingkungan, mencari solusi atas masalah konkret,
mempelajari matematika, sains, ilmu sosial, kesehatan yang diintegrasikan
melalui kegiatan bermakna
|
Pelajaran
menekankan perkembangan keterampilan secara terpisah melalui ingatan. Perkembangan
kognitif anak dilihat sebagai terkotak-kotak dalambidang pelajaran, dan
jadwal disusun untuk setiap pelajaran itu
|
|
Perkembangan
fisik
|
Mengembangkan otot besar melalui berlari,
melompat, melakukan kegiatan di luar rumah dan direncanakan setiap hari
|
Peluang untuk mengembangkan otot besar
terbatas karena belajar terfokus di dalam ruangan
|
Mengembangkan otot kecil melalui melukis,
menggunting, dll
|
Kegiatan otot kecil terbatas pada menulis
dengan pensil, mewarnai bentuk yang sudah digambar sebelumnya, dll
|
|
Perkembangan astetika dan motivasi
|
Mengekspresikan diri dengan seni dan
musik difasilitasi oleh alat seni
|
Seni terdiri dari mewarnai sesuai contoh,
menyanyi mengikuti arahan guru
|
Keingintahuan untuk memahami dunia
digunakan untuk memotivasi anak untuk terlibat dalam belajar
|
Anak diwajibkan berpartisipasi, untuk
memperoleh hadiah atau untuk menghindari hukuman
|
Namun semakin berkembangnya zaman juga menuntut perubahan praktik
yang dilakukan oleh lembaga pendidikan prasekolah, namun tetap disesuaikan
dengan tahap perkembangan anak sehingga menghasilkan perilaku yang diinginkan
serta menjadi persiapan yang matang untuk anak masuk ke kelas satu.
1.3
ALAT/BAHAN
-
Kamera -Notes -Pulpen
1.4 ANALISIS
DATA
Data diperoleh melalui kegiatan observasi langsung di lembaga
pendidikan prasekolah yang telah ditentukan. Data yang telah diperoleh akan
diolah sesuai dengan teori pendidikan anak prasekolah.
1.5 SAMPEL PENELITIAN DAN
LOKASI PENGAMBILAN DATA
Sampel : Siswa dan guru kelas TK-A dan TK-B di TK Bina
Kusuma
Lokasi : TK Bina Kusuma Jl. Karya Wisata No. 20,22,24, Sumatera
Utara
1.6
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
No.
|
URAIAN
|
MAR
|
APR
|
MEI
|
JUN
|
|||||||||
1
|
Diskusi
Pemilihan Topik
|
|||||||||||||
2
|
Diskusi
Pemilihan Judul dan Teori
|
|||||||||||||
3
|
Observasi
|
|||||||||||||
4
|
Pengolahan
Data
|
|||||||||||||
5
|
Diskusi dengan
Dosen
|
|||||||||||||
6
|
Diskusi
Kelompok
|
|||||||||||||
7
|
Pembuatan
Poster
|
|||||||||||||
8
|
Posting Blog
|
BAB 2 : PELAKSANAAN
2.1
SISTEMATIS PELAKSANAAN PENELITIAN
22 Maret 2012 : Diskusi Pemilihan Topik
27 Maret 2012 : Diskusi Pemilihan Judul dan Teori
12 Mei 2012 : Observasi
17 Mei 2012 : Pengolahan Data
25 Mei 2012 : Diskusi dengan Dosen
25 Mei 2012 : Diskusi Kelompok
27 Mei 2012 : Pembuatan Poster
8 Juni 2012 : Posting Blog
BAB 3 : LAPORAN DAN EVALUASI DATA
3.1
LAPORAN
1. Jadwal
Kegiatan (Sabtu, 12 Mei 2012)
08.00 – 08.30 : Bel berbunyi, berbaris,
berolahraga, permainan, menyanyi dan
menari bersama
08.30 – 09.15 : Sesi kelas pertama
09.15 –
09.30 :
Istirahat, bermain bersama di luar kelas, cuci tangan dan berdoa
bersama
sebelum makan
09.30 – 10.00 : Makan bersama di dalam kelas masing-masing
10.00 – 11.00 : Sesi kelas kedua, pulang
2. Sistematika Observasi
· Kelompok tiba di TK Bina Kusuma
pada pukul 07.55. Anak-anak sedang bersiap di ruang tengah sekolah
· Pukul 08.00 anak-anak berbaris membentuk
lingkaran di ruang tengah dan berolahraga kecil, menyanyi dan menari bersama
yang diarahkan langsung oleh guru-guru yang berdiri di tengah lingkaran
· Pukul 08.30 anak-anak masuk ke
kelasnya masing-masing. Kelompok masuk ke kelas TK-A.
- Kelas berkapasitas 16 orang,
namun yang hadir hanya 12 orang pada Sabtu, 12 Mei 2012. Kelas dipimpin oleh
dua orang guru, Miss Yati dan Miss Yesi. Kelas berukuran kurang lebih 3 x 3 m
dengan dua meja besar di kedua sisinya, masing-masing meja diisi oleh 8 orang
anak yang dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Dinding kelas diisi dengan
hasil karya siswa dan beberapa gambar sebagai pembantu materi pelajaran.
- Anak-anak masuk kelas, duduk di
kursinya, lalu berdoa yang dipimpin oleh Miss Yati dan Miss Yesi. Doa dilakukan
dengan nyanyian dalam bahasa Inggris. Kelompok memperkenalkan diri, anak-anak
maju bersalaman dan memperkenalkan diri kepada kelompok
- Miss Yati meminta anak-anak
mengeluarkan pr dan mengumpulkannya kepada Miss Yesi.
- (1) Anak-anak mengeja alphabet
dalam bahasa inggris menggunakan gambar yang ditempel di papan tulis dan
dibimbing oleh Miss Yati. (2) Anak-anak menghitung angka 1-30 dalam dua bahasa,
Indonesia
dan Inggris dan dibimbing oleh Miss Yati. (3) Anak-anak dipanggil satu-satu ke
depan untuk menulis satu kata yang diarahkan Miss Yati, kecuali beberapa anak
yang memiliki kekurangan
- Beberapa anak yang mendapat
perhatian khusus dari guru adalah :
(1)
A: belum mampu berbicara dengan
jelas padahal usianya sudah 5 tahun, belum bisa baca tulis, tidak bisa
memfokuskan perhatian
(2)
K: menggunakan alat bantu
pendengaran, guru harus menggunakan bahasa isyarat untuk memberi instruksi,
cepat menangkap pelajaran
(3)
Ke : terlalu sering melamun,
sering memandang dirinya sebagai orang dewasa
(4)
As : unggul dalam audio, saat
belajar ia tidak melihat gurunya sedang
menerangkan di depan tetapi ketika diberikan pertanyaan terkait ia mampu
menjawab dengan tepat
· Pukul 09.15 anak-anak selesai
sesi kelas pertama. Anak-anak diizinkan bermain di ruang tengah sekolah hingga
pukul 09.30. Sebelum masuk kelas, anak-anak dibagi ke dalam dua barisan untuk
mencuci tangan. Setelah seluruh anak mencuci tangan, anak-anak berbaris di
depan kelasnya masing-masing dan berdoa serta menyanyi bersama.
· Pukul 09.30 anak-anak masuk ke
kelas masing-masing dan makan bersama, kelompok menunggu di luar agar kegiatan
makan bersama tidak terganggu
· Pukul 10.00, anak-anak masuk ke
kelas masing-masing. Kelompok masuk ke kelas TK B.
- Kelas berkapasitas 32 orang,
namun yang hadir hanya 22 orang pada Sabtu, 12 Mei 2012. Kelas dipimpin oleh
tiga orang guru, Miss Mira, Miss Rin, dan Miss Evi. Kelas berukuran kurang
lebih 3,5 x 4,5 m dengan 4 meja besar di kedua sisinya, masing-masing meja
diisi oleh 8 orang anak. Dinding kelas diisi dengan hasil karya siswa dan
beberapa gambar sebagai pembantu materi pelajaran.
- Anak-anak sudah duduk rapi
dikelas setelah makan bersama. (1) Miss Evi membagikan buku prakarya. Miss Evi
meminta mereka menggunting kertas yang sudah berpola dan menempelkannya di buku
prakarya sesuai contoh gambar yang tertera. (2) Setelah seluruh siswa selesai
mengerjakan prakarya, anak-anak dibimbing oleh Miss Evi untuk menghafalkan
Pancasila beserta simbolnya. Anak-anak sudah terlihat lancar dalam menghafal.
(3) Miss Evi memanggil beberapa anak untuk berlomba di depan kelas secara
bergiliran hingga seluruh anak berkesempatan ikut andil dalam lomba. Miss Evi
memberikan karton berbentuk rumah yang sisi-sisinya berlubang yang nantinya
akan dimasukkan tali sesuai dengan pola yang sudah ada.
- Anak-anak banyak diminta
menyanyikan nyanyian yang telah diajarkan sebelumnya dan dibimbing oleh Miss
Rin dan Miss Mira.
- Beberapa anak yang mendapat
perhatian khusus dari guru adalah :
(1) I : sulit menangkap pelajaran dan sulit
berkonsentrasi
(2) A : memiliki mistrust yang tinggi, sulit beradaptasi dengan orang baru dan hanya
percaya kepada gurunya saja
(3) Ay : selesai paling dahulu ketika
diminta mengerjakan prakarya ; pada saat lomba ketika anak-anak memulai
rajutan tali dari puncak rumah, ia memulai dari sisi bawah rumah
(4) F : mudah stress ketika tidak mampu
menyelesaikan suatu tugas, ia akan menendang kursinya dan menjambak rambutnya
· Pukul
11.00, anak-anak pulang. Jika belum dijemput orang
tuanya, anak tidak diizinkan keluar kelas. Selagi menunggu orang tuanya,
anak-anak diizinkan menghabiskan bekal makanan atau bermain.
- H dan A bermain mobil-mobilan,
satu mobil dimainkan bersama. N hanya menonton permainan mereka, namun ikut
memberi arahan terhadap kecepatan dan arah mobil melaju
- F, A, S, P mengisi waktu
luangnya dengan menggambar. Mereka saling mencontoh gambar temannya namun tetap
menggambar di bukunya sendiri
3.2
EVALUASI
·
Kegiatan prasekolah menurut
dasar kurikulum Froebel :
-
Gift : objek yang dapat dipegang dan
digunakan anak sesuai instruksi guru, sehingga anak dapat belajar tentang
bentuk, ukuran, warna, dan menghitung. Anak-anak di TK Bina Kusuma tidak
menggunakan objek langsung. Anak-anak menggunakan gambar atau poster yang
berisi gambar-gambar angka atau huruf untuk dipelajari melalui bimbingan guru.
-
Occupation : materi untuk mengembangkan
berbagai keterampilan, seperti menjahit sesuai pola, membuat bentuk mengikuti
pola, menggunting, menggambar, menempel dan melipat kertas, dll). Anak-anak di
TK Bina Kusuma sudah memenuhi dasar kurikulum ini. Anak-anak menggunting, menggambar,
menempel, dan melipat kertas.
-
Nyanyian : Anak-anak di TK Bina Kusuma
menggunakan nyanyian di dalam kelas dan doa yang disusun sebagai nyanyian.
Kebanyakan nyanyian yang digunakan dalam bahasa inggris.
·
Kegiatan
prasekolah dilihat dari pemenuhan perkembangan fisik, kognitif, dan
sosioemosional.
-
Fisik : Anak-anak di TK Bina Kusuma berolahraga kecil
dan menari dahulu sebelum masuk ke kelas untuk sesi pertama. Selain itu, pada
saat istirahat, anak diizinkan untuk bebas berlari, melompat, dan bermain yang melibatkan
aktivitas fisik bersama dengan teman-teman lainnya
-
Kognitif : Anak-anak di TK Bina Kusuma melatih kognisi
melalui hafalan huruf dan angka dengan bahasa Inggris. Mereka juga
menyelesaikan kegiatan prakarya dimana membutuhkan kemampuan memori yang kuat
untuk mengingat dan mencocokkan hasil prakarya mereka dengan contoh, dll
- Sosioemosional : Anak-anak di TK
Bina Kusuma melatih perkembangan sosioemosional melalui kegiatan bermain dengan
teman-temannya. Mereka dilatih untuk berinteraksi dan menyesuaikan emosi mereka
di lingkungan kelas
· Sedangkan menurut isu praktik
yang cocok yang dikeluarkan NAEYC, kebanyakan praktik yang ada termasuk ke
dalam praktik yang tidak cocok. Menurut kelompok, terdapat perbedaan pandangan
mengenai praktik yang cocok-tidak cocok dengan alas an tahun penelitian dimana
penelitian ini dilakukan tahun 1986. Seiring perkembangan zaman, tentunya akan
ada perubahan pandangan mengenai praktik yang cocok-tidak cocok, seperti
kebutuhan untuk belajar bilingual yang kini merupakan isu penting di masa
prasekolah tentu akan menjadi praktik yang sangat tidak cocok di tahun 1986.
3.3
TESTIMONI
·
Laili Isrami (11-020)
Menurut saya, tugas proyek mini adalah hal yang baru dan merupakan
tugas yang menyenangkan
karena anak-anak sebagai sampel penelitian lucu dan menerima kelompok kami
dengan baik
·
Haifa
Chairunnisa (11-050)
Menurut saya, tugas proyek mini cukup membantu
saya dalam mengaplikasikan teori yang telah pelajari sebelumnya. Bagi saya dan
kelompok, penelitian ini sangat menyenangkan karena siswa dan murid cukup
kooperatif selama observasi berlangsung
·
Ratri
P.S. (11-098)
Menurut saya, tugas proyek mini ini merupakan hal
yang baru dan cukup menantang dan cukup menyenangkan. Dan dengan adanya tugas
proyek mini ini saya menjadi lebih mengerti mengenai teori yang telah
dipelajari dan yang berhubungan langsung dengan tugas mini proyek ini.
3.4 POSTER
3.5 LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Patmonodewo, DR. Soemiarti. 2000. Pendidikan
Anak Prasekolah. Jakarta : PT. Rineka Cipta dan
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Papalia, Diane
E., Olds Sally Wendkos, Feldman Duskin Ruth. 2008. Human Development Edisi 10 Buku 1. Jakarta : Salemba Humanika
Santrock, John
W.. 2002. Life-Span Development :
Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5, Jilid 1, University
of Texas at Dallas . Jakarta : Erlangga
Hurlock,
Elizabeth B.. 1980. Developmental
Psychology : A Life-Span Approach, Fifth Edition. Jakarta : Erlangga
No comments:
Post a Comment