Postingan telat sih judulnya. Seharusnya postingan ini terbit
semalam, setelah kelas Psikologi Pendidikan 1 Juni 2012, berhubung modem yang
diharapkan ternyata tidak bisa diharapkan, jadilah postingan ini baru terbit sekarang
-__-
By the way, saya mau cerita dulu pengalaman kelas hari ini. Mengejutkan! Kelas
dimulai dengan pemeriksaan ktm (untung saya bawa, karena sebenarnya ktm saya
mau diperbaiki gantungannya) dan yang tidak membawa ktm diminta keluar dari
kelas. Lalu bu Dina meminta teman-teman yang tidak membaca sebelumnya untuk
keluar juga. Alhamdulillah, saya selalu membaca sebelum masuk kelas. Dan
akhirnya, kelas yang seharusnya berisi 70an orang, tereliminasi-lah dan tersisa
15 orang beruntung. Sebenarnya, saya agak senang sih dengan ketentuan bu Dina
pada kelas kali ini. Bukan saya senang karena teman-teman keluar dari kelas,
tapi akhirnya usaha saya membaca dan mencari tahu sebelum masuk kelas bisa
ketahuan juga sama dosen. Selama ini, kan ,
semuanya tertutup dan dosen tidak peduli siapa saja yang mau belajar sebelum
menghadiri kelasnya. Baiklah, back to
topic. The lucky 15 diminta membentuk lingkaran dan saling mengoper bola
dengan menyertakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan bu Dina saat menangkap
bolanya. Seru! Pelajaran jadi
menyenangkan. Selain itu, semua orang bisa mengungkapkan pendapatnya.
Jadi apalah itu pedagogi ? Jadi pedagogi itu seni
mengajar atau style of teaching
seseorang yang diterapkan untuk mendidik anak. Intinya sih untuk mengoptimalkan
pendidikan dan membawa si anak ini menuju kedewasaan yang memungkinkan dia
mengubah pola belajarnya menjadi pola belajar orang dewasa. Layaknya mendidik
anak-anak, pedagogi pun bersistem ‘dicekokin’.
Nah, bertemulah saya dan teman-teman dengan pertanyaan “Mana yang
lebih luas, psikologi pendidikan atau pedagogi?”. Awalnya saya sih sangat yakin
dengan jawaban bahwa psikologi pendidikan itu lebih luas daripada pedagogi,
secara nama mata kuliahnya saja psikologi pendidikan yang di dalamnya ada
pedagogi, bukan mata kuliah pedagogi yang di dalamnya ada psikologi pendidikan.
Tetapi ternyata, dengan arahan bu Dina, perlahan tapi pasti walaupun
membingungkan, mindset saya duduk
juga bahwa pedagogi lebih luas daripada psikologi pendidikan. Diskusi yang
cukup lama untuk mendudukkan pemahaman kami tentang pertanyaan satu ini.
Jadi kurang lebih intinya adalah pedagogi itu sebagai ALURNYA/GAYANYA/MODELNYA pengajaran itu
agar bisa jadi optimal, khususnya pada anak-anak. Sementara psikologi pendidikan, yaitu ilmu yang
mempelajari PERILAKU dan PROSES MENTAL dalam pendidikan. Contohnya
begini, bagaimana style/cara bu Dina mengajar hari ini atau bagaimana strategi
bu Dina mengajar hari ini itu termasuk pedagogi, tapi terkait dengan bagaimana
perilaku bu Dina sebagai guru efektif atau motivasi mahasiswa kuliah pagi itu
dipelajari sebagai psikologi pendidikan.
Yang baca blog ini pada duduk nggak ya
pemikirannya? Hmm, pelan-pelan deh lama-lama pasti paham juga kok kayak the
lucky 15 ini ;))
No comments:
Post a Comment