Sunday, June 3, 2012

Pedagogi and The Lucky 15


Postingan telat sih judulnya. Seharusnya postingan ini terbit semalam, setelah kelas Psikologi Pendidikan 1 Juni 2012, berhubung modem yang diharapkan ternyata tidak bisa diharapkan, jadilah postingan ini baru terbit sekarang -__-

By the way, saya mau cerita dulu pengalaman kelas hari ini. Mengejutkan! Kelas dimulai dengan pemeriksaan ktm (untung saya bawa, karena sebenarnya ktm saya mau diperbaiki gantungannya) dan yang tidak membawa ktm diminta keluar dari kelas. Lalu bu Dina meminta teman-teman yang tidak membaca sebelumnya untuk keluar juga. Alhamdulillah, saya selalu membaca sebelum masuk kelas. Dan akhirnya, kelas yang seharusnya berisi 70an orang, tereliminasi-lah dan tersisa 15 orang beruntung. Sebenarnya, saya agak senang sih dengan ketentuan bu Dina pada kelas kali ini. Bukan saya senang karena teman-teman keluar dari kelas, tapi akhirnya usaha saya membaca dan mencari tahu sebelum masuk kelas bisa ketahuan juga sama dosen. Selama ini, kan, semuanya tertutup dan dosen tidak peduli siapa saja yang mau belajar sebelum menghadiri kelasnya. Baiklah, back to topic. The lucky 15 diminta membentuk lingkaran dan saling mengoper bola dengan menyertakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan bu Dina saat menangkap bolanya. Seru! Pelajaran jadi menyenangkan. Selain itu, semua orang bisa mengungkapkan pendapatnya.

Jadi apalah itu pedagogi ? Jadi pedagogi itu seni mengajar atau style of teaching seseorang yang diterapkan untuk mendidik anak. Intinya sih untuk mengoptimalkan pendidikan dan membawa si anak ini menuju kedewasaan yang memungkinkan dia mengubah pola belajarnya menjadi pola belajar orang dewasa. Layaknya mendidik anak-anak, pedagogi pun bersistem ‘dicekokin’.
Nah, bertemulah saya dan teman-teman dengan pertanyaan “Mana yang lebih luas, psikologi pendidikan atau pedagogi?”. Awalnya saya sih sangat yakin dengan jawaban bahwa psikologi pendidikan itu lebih luas daripada pedagogi, secara nama mata kuliahnya saja psikologi pendidikan yang di dalamnya ada pedagogi, bukan mata kuliah pedagogi yang di dalamnya ada psikologi pendidikan. Tetapi ternyata, dengan arahan bu Dina, perlahan tapi pasti walaupun membingungkan, mindset saya duduk juga bahwa pedagogi lebih luas daripada psikologi pendidikan. Diskusi yang cukup lama untuk mendudukkan pemahaman kami tentang pertanyaan satu ini.
Jadi kurang lebih intinya adalah pedagogi itu sebagai ALURNYA/GAYANYA/MODELNYA pengajaran itu agar bisa jadi optimal, khususnya pada anak-anak. Sementara psikologi pendidikan, yaitu ilmu yang mempelajari PERILAKU dan PROSES MENTAL dalam pendidikan. Contohnya begini, bagaimana style/cara bu Dina mengajar hari ini atau bagaimana strategi bu Dina mengajar hari ini itu termasuk pedagogi, tapi terkait dengan bagaimana perilaku bu Dina sebagai guru efektif atau motivasi mahasiswa kuliah pagi itu dipelajari sebagai psikologi pendidikan.
Yang baca blog ini pada duduk nggak ya pemikirannya? Hmm, pelan-pelan deh lama-lama pasti paham juga kok kayak the lucky 15 ini ;))

No comments:

Post a Comment