Tomorrow is andragogy class!! What is ANDRAGOGY, anyway? Andragogy is the next
step of learning after pedagogy (what i’ve learned last week). Flashback,
pedagogy is learning model which is used to apply to children. It means, you
can guess what andragogy is. Oke, Reds, let’s have some fun!
Andragogi berasal dari dua kata dalam bahasa
Yunani, yaitu andra (orang dewasa)
dan agogos (mendidik, membimbing),
sehingga kemudian istilah andragogi dirumuskan sebagai seni atau gaya ajar yang
diterapkan dan melibatkan orang dewasa ke dalam struktur belajar. Istilah
andragogi sendiri pertama kali digunakan oleh Alexander Kapp (1883) dan kemudian dikembangkan menjadi teori pendidikan orang dewasa oleh pendidik Amerika Serikat, Malcolm Knowles.
Teori Knowles tentang andragogi diungkapkan dalam 5 postulat:
1. Kebutuhan
untuk mengetahui. Orang
dewasa perlu mengetahui mengapa mereka harus mempelajari sesuatu sebelum mereka
mempelajarinya dan perlu dilibatkan dalam perencanaan dan evaluasi dari pembelajaran yang diikuti
2. Konsep
diri. Orang dewasa
dianggap mampu untuk mengatur dirinya dan menentukan keputusan-keputusan di
dalam hidupnya, serta senantiasa untuk bertanggung jawab atas pilihannya
tersebut
3. Konsep
pengalaman. Pengalaman, termasuk
pengalaman berbuat salah, menjadi dasar aktivitas belajar
4. Konsep
kesiapan belajar. Orang
dewasa memiliki kesiapan untuk mempelajari yang harus mereka ketahui untuk
mengatasi kehidupan mereka secara efektif
5. Konsep
orientasi belajar. Orang
dewasa menjadi kehidupan sebagai orientasi belajar dan akan selalu termotivasi
untuk mencurahkan energi dalam mempelajari hal-hal yang memperluas wawasan
mereka
Terus, apa sih perbedaan andragogi dan pedagogi?
Dan alasan apa yang membuat seseorang itu harus mengubah gaya belajarnya dari
pedagogi ke andragogi?
1. Dilihat dari sisi siswa/pelajar
Pada pedagogi, siswa sangat bergantung pada guru,
seolah-olah semua kegiatan yang berlangsung adalah tanggung jawab guru secara
penuh. Sementara pada andragogi, siswa-lah yang bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap dirinya sendiri, termasuk mengevaluasi kebutuhan dirinya selama proses
belajar dan posisi guru hanya sebagai fasilitator
2. Dilihat dari sisi peran dan pengalaman
Pada pedagogi, pengalaman guru menjadi patokan dan
peran siswa sebagai peserta pasif. Sementara pada andragogi, pengalaman siswa
menjadi sumber untuk mengidentifikasi penguasaan dirinya dan peran siswa-guru
sebagai sumber belajar, dimana siswa dan guru saling belajar satu sama lain
3.
Dilihat dari orientasi belajar
Pada pedagogi, proses belajar dianggap sebagai
proses perolehan pengetahuan yang telah ditentukan sebelumnya, materi ajar
telah diurutkan secara sistematis dan logis. Sedangkan pada andragogi,
siswa-lah yang memilih topik untuk dikuasai atau masalah tertentu untuk dipecahkan
dan materi ajar didasarkan pada kebutuhan pelajar, bukan pada topik yang sudah
ditentukan.
4. Dilihat dari motivasi belajar
Pada pedagogi, motivasi belajar bersifat
eksternal, misalnya karena disuruh orang tua atau diwajibkan guru di sekolah.
Sedangkan pada andragogi, motivasi belajar bersifat internal sehingga ia-lah
yang menentukan apa yang ingin dipelajarinya
Serupa dengan sumber di atas, secara lebih khusus,
Maurice Gibbons dalam bukunya “The Self-Directed Learning Handbook : Challenging Adolescent Students
to Excel” membedakan pedagogi (teacher-directed learning) dan andragogi (self-directed learning) sebagai berikut :
SHIFTS IN THINKING ABOUT TEACHING AND LEARNING
|
|
TEACHER-DIRECTED LEARNING
|
SELF-DIRECTED LEARNING
|
1.
Guru menentukan tujuan belajar dan
apa yang akan dipelajari
2.
Guru menyusun latihan dan tugas untuk
belajar
3.
Guru memonitor dan mengevaluasi hasil
belajar siswa
|
1.
Siswa menentukan tujuan belajar dan
apa yang ingin dipelajari
2.
Siswa dilibatkan dalam penyusunan
tugas dan kegiatan
3.
Siswa dan guru saling mengevaluasi
hasil belajar
|
Okay, Reds, enough for my reviews about what i’ve
read about andragogy tonite. Wish i can apply these entry tomorrow at class and
hope that what i write tonight are right, at least not wrong at all hehe.
Details? Seeya after class!
DAFTAR PUSTAKA :
DAFTAR PUSTAKA :
Google Books : The Self-Directed Learning Handbook:
Challenging Adolescent Students to Excel by Maurice Gibbons
No comments:
Post a Comment