Today’s class
was so fun!!! Awalnya takut juga kejadian seperti minggu lalu, tapi
Alhamdulillah, teman-teman sudah belajar dari kesalahan dan memperbaikinya.
Kelas berjalan dengan cukup santai dan tidak menegangkan hehe. Why do I say the
class was so fun? Ada
simulasi dan praktek langsung!!! Yey! Senangnya adalah saya bisa langsung
mempraktekkan apa yang sudah saya pelajari dan saya pahami. Simulasinya tentang
bagaimana membedakan pedagogi dan andragogi. Langsung saja yuk, Reds, check my
group’s simulation ;D
SIMULASI
PEDAGOGI
Setting : di kelas, antara
guru bahasa inggris dan murid
Pemeran : Icfadila (Guru bahasa inggris) dan Nataya
(Murid)
Cerita : Ibu guru
menjelaskan tentang pelajaran dan murid mendengarkan
Ic : Pagi, Thaya. Hari ini
kita membahas Present Tense yaa.
Taya : Iya, Bu.
Ic : Buka halaman 30 ya.
Taya : Iya, Bu.
Ic :
Jadi, present tense itu digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan
sekarang atau menjadi kebiasaan. Mengerti, Taya?
Taya :
Mengerti, Bu…..
SIMULASI ANDRAGOGI
Setting : di kampus, tiga mahasiswi
saling bertukar pendapat tentang suatu studi kasus
Pemeran : Icfadila, Haifa, Nataya (Mahasiswi)
Cerita : 3 mahasiswi sedang berdiskusi tentang suatu
kasus secara santai
Taya :
Iya juga, seharusnya emosi dia udah harus disesuaikan dengan lingkungannya.
Ic :
Aku pernah baca. Katanya, memangn kalau umur sekolah itu anak sudah tahu kalau
perilaku marah-marah itu sama kayak anak bayi, tapi asal kalian tau, ternyata
itu nggak berlaku dirumah loh.
Taya :
Ah masa?? Apa bisa perilaku
mereka berbeda di rumah dan di sekolah ?
Dari kedua simulasi dia tas, dapat ditarik
kesimpulan perbedaan di antara pedagogi dan andragogi adalah :
-
Pedagogi
menekankan pada tanggung jawab guru atas muridnya secara penuh. Murid hanya
sebagai pelajar pasif yang mendengarkan dan memahami apa yang diinstruksikan
gurunya. Resiko pedagogi adalah ketika yang disampaikan guru salah dan murid
tetap mencernanya secara keseluruhan.
-
Andragogi
menekankan pada interaksi antara guru dan murid, dimana murid berperan sebagai
sumber ajar dimana guru dan murid sama-sama saling belajar dan mengevaluasi
hasil kerja mereka. Selain itu, orientasi andragogi adalah kehidupan. Orang
dewasa akan lebih senang jika apa yang mereka pelajari memiliki relevansi
langsung dengan kehidupan, seperti model studi kasus.
Okay, Reds, enough for this entry. Bu Dina said that this entry will
be the last entry of this semester. I don’t hope so. Wish you all get more
understanding about these two style of learning-teaching J
No comments:
Post a Comment