Pedagogi? Apa itu? Langsung deh Googling. Baca, baca, dan baca, dapatlah
satu kesimpulan kalau pedagogi itu adalah ilmu atau seni mengajar anak-anak.
Eits, setelah itu saya dibingungkan oleh kontrak kuliah yang menyebutkan sumber
bacaan untuk topik pedagogi adalah Bab 14 : Pendidikan Orang Dewasa dalam
buku Psikologi Pendidikan dan Psikologi
Sekolah oleh Soetarlinah Sukadji. Nananana~ dua sumber dan dua hasil yang
berbeda. Yuk lah, saya bahas yang dari sumber Google saja.
Pedagogi berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu paedos (anak) dan agogos (mengantar, membimbing, memimpin) sehingga dapat disimpulkan
bahwa pedagogi adalah upaya untuk mengantar, membimbing, dan memimpin anak
menuju tahap kedewasaan atau lebih tepatnya ilmu mendidik anak.
Menurut Prof. Dr. J. Hoogeveld, pedagogi adalah
ilmu yang mempelajari masalah membimbing anak ke arah tujuan tertentu supaya
kelak ia mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya. Langeveld
membedakan istilah pedagogi dan pedagogik. Pedagogik
adalah ilmu pendidikan yang menekankan pada pemikiran dan perenungan tentang
pendidikan, sedangkan pedagogi adalah
pendidikan yang lebih menekankan praktek yang menyangkut kegiatan mendidik dan
membimbing anak.
Dalam pedagogi,
proses pembelajaran terpusat pada pengajar (teacher-centered).
Pembelajarannya pun menghasilkan budaya bisu karena peserta didik dituntut
untuk menuruti perkataan dan instruksi dari pengajar.
Lalu ada
pertanyaan, untuk apa ya ada pedagogi, padahal terkadang teori, kan , bisa saja berlainan
dengan praktek lapangan? Nah, berdasarkan yang saya baca, ada dua alas an
mengapa pedagogi diperlukan dalam mendidik anak :
1. Pedagogi sebagai suatu sistem pengetahuan tentang
pendidikan anak dijadikan dasar bagi praktek mendidik anak dan standar atau
criteria keberhasilan praktek pendidikan anak
2.
Setiap orang tua memiliki motif untuk
mempertanggungjawabkan pendidikan bagi anak-anaknya sehingga keberadaan
pedagogi menjadikannya acuan ilmiah
Menurut saya, sebenarnya
pedagogi perlu dipelajari setiap orang, tanpa terbatas pada identitasnya
sebagai calon guru, karena tentunya kita semua akan menjadi orang tua yang
nantinya akan mendidik anak. Terus, apa ada jaminan kalau orang tua sudah
belajar dan mempraktekan pedagogi ini lantas anaknya akan berhasil? Jawabannya
bisa dong, karena tujuan pedagogi sendiri kan untuk membantu anak mendewasakan dirinya
untuk melanjutkan hidup.
Nah, sekarang tergantung sih orang tua
atau diri kalian sendiri memandang sukses dari segi mana. Kalau saya sih ya, sukses-nya itu bukan dari segi materi (bukan menolak
kalau materi tidak mendukung kesuksesan yaa), tapi sukses itu ketika saya bisa
menanamkan pada diri saya bahwa kebahagiaan sejati saya adalah ketaatan saya
pada Tuhan, bakti saya pada orang tua, kasih sayang saya untuk keluarga, dan
kesetiaan saya pada orang-orang tersayang.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment