Pada 8 April 2013, sesuai dengan yang tertulis di kontrak, bahasan hari ini adalah Pedagogi, TIK, dan Fenomena Kontemporer. Malam 7 April 2013, saya sudah baca sedikit tentang topik ini sambil membuat catatan kecil untuk review yang rencananya akan dilaksanakan keesokan harinya.
Senin ini, bu Dina sudah mengingatkan bahwa akan ada review dari topik awal. Oh ya, bu Dina juga baik sekali memberikan clues untuk ujian tengah semester. Kisi-kisi seperti ini sangat penting, terutama bagi saya yang kesulitan menghafal. Dengan adanya kisi-kisi fokus perhatian saya bisa ke topik-topik yang ditentukan secara lebih dalam lagi. Oke, back to the topic!
Review dimulai dengan topik
Pedagogi Abad 21. Satu persatu dari kami dipanggil maju ke depan. Saya sempat kalang kabut karena saya menghafal dalam
bagian Paedagogi dan Paradigma Belajar. Tetapi, benar masukan dari bu Dina saat
saya yang dipanggil maju ke depan.
Jadi, pada saat
dipanggil dan diminta menguraikan yang saya pahami tentang Pedagogi Abad 21, alhamdulillah saya bisa menguraikannya
dengan baik berikut contoh-contoh langsung yang insya Allah memudahkan teman-teman lainnya dalam memahami. Tetapi
kemudian bu Dina bertanya tentang studi sistematis, saya diam sejenak karena
saya tidak terlalu membaca bagian tersebut. Akhirnya saya menjawab “Saya tidak
terlalu fokus pada bagian itu,”. Sungguh itu jawaban yang sangat tidak dewasa,
Reds L
Lalu bu Dina memberi feedback bahwa saya tidak bisa seperti
itu, tidak memfokuskan pada satu hal karena semua itu berhubungan. Saya sih,
tipe orang yang bisa langsung kepikiran kalo diberi feedback, apalagi negative, bisa agak sesak nafas malah kalau feedback tersebut sampai menyinggung
hati saya. Saya paham kok, feedback
bu Dina pada saat itu memang negative tapi sangat membangun. Setelah saya
duduk, saya renungkan kembali feedback itu
(tetap gelisah dan kepikiran, ceritanya). Saya terbayang gelang rantai.
Ibaratnya, semua rantai itu berhubungan. Kalau ada satu saja yang hilang, maka
gelang itu tidak sempurna. Sama seperti pemahaman yang tadi, saya tidak boleh
tidak memfokuskan diri seperti itu karena semuanya berhubungan. Insya Allah akan saya perbaiki, Reds.
Topik kedua berkaitan dengan
topik yang seharusnya menjadi kuliah hari ini. Saya kira topik ini tidak masuk
review x_x Jadilah saya rebut membuka halaman buku
mencari topik ini. Setelah membaca dan menyimak dari beberapa uraian
teman-teman yang maju ke depan, berikut adalah pemahaman saya tentang topic
Pedagogi, TIK, dan Fenomena Kontemporer.
1.
Pertanyaan
Esensial
Semakin
berkembangnya zaman dengan teknologi yang canggih, banyak sekolah yang lebih
fokus kepada bagaimana peserta didik menguasai teknologi yang ada, daripada
memikirkan bagaimana melakukan peningkatan peserta didik dari segi pedagogi.
Jadi, pertanyaan esensial adalah pertanyaan-pertanyaan mengenai strategi
masalah pedagogi. Ada 8 pertanyaan esensial, yaitu:
-
Penilaian kebutuhan
-
Pertumbuhan professional
-
Budaya kelas
-
Strategi
-
Pengelolaan sumber daya kelas
-
Pemecahan masalah
-
Orkestrasi
-
Penggunaan TIK
Diharapkan, dengan
menjawab pertanyaan esensial di atas, pendidik dapat meningkat kualitas
pengajaran melalui evaluasi-evaluasi dari pertanyaan esensial yang dijawab.
2.
Pedagogi
Efektif
Bagian
ini berisi tentang bagaimana seharusnya siswa belajar paling baik. Jadi, ada
beberapa situasi dimana guru dapat menyediakan proses pembelajaran yang paling
baik bagi siswa, yaitu:
-
Guru menciptakan lingkungan
yang menunjang pembelajaran
-
Guru mendorong pemikiran
reflektif dan tindakan
-
Guru meningkatkan relevansi
pembelajaran baru
-
Guru memfasilitasi pembelajaran
bersama
-
Guru membuat koneksi
pembelajaran dengan pengalaman
-
Guru memberikan kesempatan
untuk belajar
-
Guru menyelidiki hubungan
belajar-mengajar
3.
TIK
dan Pedagogi
Sudah
pernah, kan, dengar e-learning ?
Pasti sudah, di postingan saya tahun lalu juga ada kok. E-learning adalah belajar yang didukung atau difasilitasi oleh TIK.
Berguna tidak sih e-learning ini?
Jelas berguna! Tapi... kalau tetap tidak melupakan dimensi pedagogi. Maksudnya
bagaimana? Jangan sampai, kehadiran TIK yang diciptakan sebagai daya dukung
pembelajaran benar-benar menggantikan kehadiran guru, apalagi mengambil alih
tanggung jawab guru. Tapi bukan tidak ada sih guru-guru yang merelakan dirinya
diganti dengan TIK. Secara, dengan bantuan TIK, akan sangat memudahkan tugas
mereka. Tapi, menurut saya sih, mereka bukan guru. Hanya seorang yang dipanggil
guru.
Di
akhir pertemuan, bu Dina tidak lupa mengingatkan kami untuk belajar lebih
dalam. Bu Dina juga menanyakan apa hubungan Pedagogi Abad 21 dengan
pembelajaran kami pada hari itu. Saya sebenarnya mau menjawab, tetapi saya malu
hehehe. Saya takut salah, padahal bu Dina sudah mengingatkan bahwa tidak ada yang salah. Yang mau saya
jawab adalah, pembelajaran hari itu berhubungan dengan pedagogi efektif, dimana
kami sebagai peserta didik dipanggil maju ke depan seperti itu untuk memahami
apa yang kami pelajari dan mengapa kami perlu mempelajari hal itu. Benar tidak
ya? Sudah lah, itu pendapat saya, Reds.
Oh
ya, bu Dina juga bertanya tentang pertanyaan esensial mana yang berkaitan
dengan metode maju satu-satu ke depan. Itu juga saya tidak berani jawab karena
takut salah. Oalah. Padahal saya mau
jawab, pertanyaan esensial yang berkaitan adalah pertanyaan tentang budaya
kelas : bagaimana cara menumbuhkan budaya kelas untuk belajar?. Kenapa saya
pilih itu? Ya, coba dibayangkan saja. Mungkin kalau bu Dina tidak memberikan
metode seperti itu, akan banyak teman-teman yang tidak membuka bukunya supaya
tidak rusak. Hehe. Coba pagi itu, lembar buku dibuka rebut sekali ketika sudah
ada satu pertanyaan diajukan. Berhasil, Bu!
Oke,
Reds. Sekian dulu postingan saya tentang pertemuan saya tanggal 8 April 2013.
Semoga yang membacanya mendapatkan sesuatu yang berguna. Amin!
SELAMAT
UTS!!!!!!! J
J J
selamat
datang begadang L
L L L
No comments:
Post a Comment