Monday, April 1, 2013

Paedagogis Praktis Abad ke-21


Long time no posting! Iya nih, Reds, sudah hampir dua minggu ini saya sakit. Tetap masuk kuliah sih, tapi nggak efektif karena nggak bisa konsentrasi.  Nggak bisa juga menghadap komputer atau notebook terlalu lama, bisa pusing . Jadi, tugas posting saya terhambat hingga dua minggu begini. Walaupun tenggang waktu yang diberikan adalah maksimal 2 x 24 jam setelah perkuliahan, tidak apa-apa. Itu sudah konsekuensi karena saya . Tho, disini tugas saya lainnya juga berbagi informasi kepada yang lainnya.

Nah, berikut ini adalah postingan mengenai kegiatan kuliah pada 18 Maret 2013. Seperti yang tertulis di kontrak kuliah, topik perkuliahannya adalah  Paedagogis  Praktis  Abad ke-21. Yuk saya bahas hal-hal yang sudah saya baca mengenai topik ini J

Menurut buku Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi oleh Prof. Dr. Sudarwan Danim, pedagogi pada abad ke-21 disebut juga dengan  Pedagogi Progresif. Saya mencoba memahami, kenapa sih disebut PROGRESIF? Seperti kita ketahui, progresif itu, kan, proses kemajuan atau peningkatan. Ya, sama halnya dengan pedagogi. Walaupun sebenarnya definisi dan kajian pedagogi bisa dibilang itu-itu saja, tetapi kajian tersebut harus bersifat kontekstual, yaitu sesuai dengan perjalanan sejarah peradaban pendidikan, dimana pada masa kini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berkembang dan berpengaruh besar dalam  pola pembelajaran. Itu sekilas tentang pedagogis progresif, Reds.
Lalu ada juga pembahasan tentang pentingnya unsur penelitian dalam  pembahasan pedagogis. Ada dua fungsi penelitian pedagogis:
1.         Menghasilkan pengetahuan baru tentang pengajaran dan pembelajaran
2.        Memungkinkan guru atau pendidik untuk memahami, menjelaskan, membela, membenarkan,
    dan memodifikasi pedagogi
Fungsi pertama kemudian melahirkan yang disebut dengan pedagogi teoritis, yaitu upaya mengembangkan prinsip-prinsip dan teori-teori pedagogi yang efektif melalui penelitian yang sistematis. Sementara fungsi kedua melahirkan  pedagogi praktis, yaitu upaya-upaya pedagogi yang dikembangkan semasa proses pengajaran berlangsung.

Sebenarnya, pembahasan tentang pedagogi praktis abad ke-21 hanya dibahas sebentar saja pada perkuliahan 18 Maret 2013. Selebihnya, perkuliahan membahas tentang perencanaan observasi dan pengajaran yang menjadi tugas kelompok. Tapi, itu akan saya bahas di postingan berikutnya saja ;)
Oh ya, saya ingat penutupan kelas itu membahas tentang Top 10 Kualitas Guru yang Baik, dan Bu Dina membahas tentang ketulusan. Menurut saya pribadi nih, Reds, pada perkuliahan hari itu, Bu Dina termasuk pendidik yang tulus. Kenapa? Pada hari itu, banyak sekali yang terlambat, padahal biasanya Bu Dina paling straight masalah kedisiplinan. Tapi hikmahnya adalah teman-teman yang lain bisa tetap masuk dan mengikuti perkuliahan. Menurut saya sih itu ketulusan, karena yang penting, kan, bagaimana usaha teman yang lain untuk datang dan mau belajar itu dihargai. Walaupun, kedisiplinan itu sangat penting ya, Reds!

No comments:

Post a Comment