Monday, May 20, 2013

Pembelajaran Bersama


DEG.. DEG.. DEG..
Loh, kenapa? Saya sedang deg-degan nih, Reds. Besok giliran kelompok saya mempresentasikan hasil tugas pengajaran kelompok kami di hadapan teman-teman sekelas dan juga Bu Dina. Sebenarnya sih saya nggak terlalu takut dengan hasil tugas kelompok kami. Saya rasa tugas pengajaran kami sudah pas dengan landasan teori yang kami pilih sebelumnya. Walaupun setelah menonton kembali videonya, saya lebih merasa tugas pengajaran kami terlihat seperti demo masak, tidak seperti video pengajaran teman-teman lainnya. Tapi nggak apa-apa, begitulah hasil kerja kami dan saya harus menghargai kerja keras kami.
Lah, terus apa dong yang buat deg-degan? Yaaah, ada satu dan lain hal yang nggak mungkin saya sebutkan disini karena akan menyebabkan tersinggungnya banyak pihak. Tapi salah satunya adalah kejadian di kelas minggu lalu. Kelas yang awalnya anteng, jadi tegang. Sebenarnya bukan salah Bu Dina juga kalau beliau marah, saya pun mungkin akan tersinggung jika kejadiannya sama. Untuk masalah slide, saya nggak terlalu khawatir karena saya sudah mencoba membuat slide sesuai dengan isi postingan di blog dan saya juga memperbaiki kekurangan-kekurangan slide kami dari beberapa presentasi kelompok sebelumnya.
Oh ya, terkait presentasi, pada awalnya saya ngedumel sih, kenapa Bu Dina meletakkan kelompok saya di hari terakhir kesempatan presentasi. Padahal, kan, kalau semakin awal, semakin cepat selesainya, jadi saya bisa fokus ke tugas yang lain. Tapi setelah saya mengetahui sesuatu hal, saya malah sangaaaat bersyukur dan berterima kasih kepada Bu Dina karena meletakkan kami untuk presentasi di hari terakhir. Apa sih apa sih?? Raffles belum posting tentang tugas kelompok ini di blognya!!!! Aaaaaaah rasanya pagi itu saya semakin lemas. Ya ampun, bisa-bisanya dia belum  posting padahal tanggal 5 Mei itu sudah saya ingatkan via sms L L L L Saya mau nangis rasanya, ketakutan. Di otak saya udah berseliweran pertanyaan dari Bu Dina kenapa Raffles belum posting. Winda dan Rajief yang duduk di sebelah kiri saya hanya bisa geleng kepala. Saya nggak bisa marah lagi sama Raffles, saya cuma minta dia segera memposting blog-nya setelah kelas selesai (Barusan saya cek blognya. Alhamdulillah, sudah posting. Tapi copas dari Merry dan baru diposting Sabtu, 18 Mei 2013 -___- Ya Tuhan, saya nggak paham lagi bagaimana mengingatkan teman saya yang satu ini). Dengan ini saya benar-benar bersyukur lagi kepada Tuhan, artinya mungkin Bu Dina masih memberikan kelompok kami kesempatan supaya Raffles sempat memposting blognya terlebih dahulu sebelum kami maju presentasi.
Reds, isi postingan ini bukan untuk menjelekkan siapa-siapa. Serius. Ini untuk pelajaran bersama. Apalagi buat saya. Dalam kejadian ini saya juga salah karena kurang peduli dengan anggota kelompok. Seharusnya saya lebih peka lagi, apalagi kepada Raffles. Saya juga salah nggak mengecek satu persatu blog teman-teman saya karena saya terlalu percaya bahwa semua bisa diandalkan. Sudah lah, apalagi yang mau disesali semuanya sudah terjadi. Yang penting Tuhan menunjukkan bahwa saya masih memiliki kekurangan yang haru diperbaiki dan setiap kejadian itu ada hikmahnya. Alhamdulillah.

No comments:

Post a Comment