DEG.. DEG.. DEG..
Loh, kenapa? Saya
sedang deg-degan nih, Reds. Besok giliran kelompok saya mempresentasikan hasil
tugas pengajaran kelompok kami di hadapan teman-teman sekelas dan juga Bu Dina.
Sebenarnya sih saya nggak terlalu takut dengan hasil tugas kelompok kami. Saya
rasa tugas pengajaran kami sudah pas dengan landasan teori yang kami pilih
sebelumnya. Walaupun setelah menonton kembali videonya, saya lebih merasa tugas
pengajaran kami terlihat seperti demo masak, tidak seperti video pengajaran teman-teman
lainnya. Tapi nggak apa-apa, begitulah hasil kerja kami dan saya harus
menghargai kerja keras kami.
Lah, terus apa dong
yang buat deg-degan? Yaaah, ada satu dan lain hal yang nggak mungkin saya
sebutkan disini karena akan menyebabkan tersinggungnya banyak pihak. Tapi salah
satunya adalah kejadian di kelas minggu lalu. Kelas yang awalnya anteng, jadi tegang. Sebenarnya bukan
salah Bu Dina juga kalau beliau marah, saya pun mungkin akan tersinggung jika
kejadiannya sama. Untuk masalah slide,
saya nggak terlalu khawatir karena saya sudah mencoba membuat slide sesuai
dengan isi postingan di blog dan saya juga memperbaiki kekurangan-kekurangan
slide kami dari beberapa presentasi kelompok sebelumnya.
Oh ya, terkait
presentasi, pada awalnya saya ngedumel
sih, kenapa Bu Dina meletakkan kelompok saya di hari terakhir kesempatan
presentasi. Padahal, kan, kalau semakin awal, semakin cepat selesainya, jadi
saya bisa fokus ke tugas yang lain. Tapi setelah saya mengetahui sesuatu hal,
saya malah sangaaaat bersyukur dan berterima kasih kepada Bu Dina karena
meletakkan kami untuk presentasi di hari terakhir. Apa sih apa sih?? Raffles
belum posting tentang tugas kelompok ini di blognya!!!! Aaaaaaah rasanya pagi
itu saya semakin lemas. Ya ampun, bisa-bisanya dia belum posting padahal tanggal 5 Mei itu sudah saya
ingatkan via sms L L L
L
Saya mau nangis rasanya, ketakutan. Di otak saya udah berseliweran pertanyaan
dari Bu Dina kenapa Raffles belum posting. Winda dan Rajief yang duduk di
sebelah kiri saya hanya bisa geleng kepala. Saya nggak bisa marah lagi sama
Raffles, saya cuma minta dia segera memposting blog-nya setelah kelas selesai
(Barusan saya cek blognya. Alhamdulillah, sudah posting. Tapi copas dari Merry
dan baru diposting Sabtu, 18 Mei 2013 -___- Ya Tuhan, saya nggak paham lagi
bagaimana mengingatkan teman saya yang satu ini). Dengan ini saya benar-benar
bersyukur lagi kepada Tuhan, artinya mungkin Bu Dina masih memberikan kelompok
kami kesempatan supaya Raffles sempat memposting blognya terlebih dahulu
sebelum kami maju presentasi.
Reds, isi postingan ini
bukan untuk menjelekkan siapa-siapa. Serius. Ini untuk pelajaran bersama.
Apalagi buat saya. Dalam kejadian ini saya juga salah karena kurang peduli
dengan anggota kelompok. Seharusnya saya lebih peka lagi, apalagi kepada
Raffles. Saya juga salah nggak mengecek satu persatu blog teman-teman saya
karena saya terlalu percaya bahwa semua bisa diandalkan. Sudah lah, apalagi
yang mau disesali semuanya sudah terjadi. Yang penting Tuhan menunjukkan bahwa
saya masih memiliki kekurangan yang haru diperbaiki dan setiap kejadian itu ada
hikmahnya. Alhamdulillah.
No comments:
Post a Comment