Blended-Learning adalah
suatu sistem pendidikan yang menggunakan campuran metode pembelajaran yang
berbeda, yaitu kelas tatap muka (face-to-face)
dengan computer-mediated atau secara online dan mobile. Sistem ini menciptakan pendekatan yang lebih terintegrasi
bagi guru dan siswanya. Jika pada kelas konvensional yang diutamakan adalah
kehadiran guru dan siswanya, pada sistem ini, teknologi adalah yang terpenting.
Contohnya adalah
kelas pada hari Senin tidak dapat dilaksanakan karena guru memiliki kendala
kehadiran. Jika mengacu pada konsep konvensional, tentu kelas itu akan diganti
pada lain hari ataupun digandakan jamnya di kelas berikutnya. Hal itu tentu
tidak efektif. Dengan sistem blended-learning,
kelas itu dapat dilakukan secara online dan tentunya akan lebih efektif.
Seperti yang
telah disebutkan sebelumnya, teknologi menjadi sangat penting untuk memastikan
kesempatan belajar dengan sistem ini. Teknologi yang dimaksud seperti computer,
selular atau smartphones, dan video-conferencing, serta media online
lainnya. Sistem yang bisa digunakan dimana saja dan kapan saja ini menyediakan
kemampuan praktikal bagi guru dan siswa untuk menjadikan proses belajar lebih
mandiri, teratur, dan semakin berkembang.
Walaupun
disebutkan bahwa teknologi adalah yang utama, penggunaan sistem online juga
disesuaikan dengan topic. Guru juga harus mengetahui topic mana yang harus
dilakukan dengan tatap muka dan yang online. Contohnya, seorang guru bahasa
inggris yang mengadakan proses belajar mengajar di kelas untuk topic speaking dan listening, dan mengadakan proses belajar mengajar secara online
untuk topic reading and writing.
Beberapa
keuntungan dari penggunaan sistem ini adalah efektivitas dan fleksibilitas
dalam penjadwalan proses belajar mengajar. Sedangkan beberapa kerugian adalah
biaya alat dan akses internet, pengetahuan terbatas tentang penggunaan
teknologi, kemampuan belajar setiap orang yang berbeda
Sayangnya,
sistem ini belum terlalu berkembang,khususnya di Indonesia . Persiapan yang dapat
dilakukan guru terkait dengan sistem ini ada dua hal. Pertama, guru-guru harus
dilatih untuk dapat menggunakan sarana dan teknologi yang berkaitan. Kedua,
guru-guru perlu dilatih dalam online
pedagogy, terkait bagaimana mengkomunikasikan suatu kontetn tanpa
menggunakan isyarat kontekstual, bagaimana memotivasi siswa dalam berinteraksi
dan memahami tanpa isyarat visual, dan bagaimana mengembangkan atau
memodifikasi kegiatan interaktif untuk memenuhi kebutuhan siswa.