KELOMPOK 18
Seberapa pentingkah pre-school
dalam membentuk perkembangan anak, baik dari segi kognisi, sosioemosional,
dan fisik?
1. KOGNITIF
Pada masa ini, anak mulai belajar untuk terampil berbahasa. Mereka
senang berbicara, cenderung cerewet dalam melatih keterampilan mereka.
Keterampilan ini dapat dikembangkan melalui interaksi dengan lingkungan
sekitarnya.
Peran pre-school pada
perkembangan kognitif anak usia dini adalah untuk melatih anak mengembangkan
keterampilannya. Mungkin lebih tepat jika pendidik lebih mengutamakan bagaimana
anak usia dini mampu mengenal betapa bermanfaatnya membaca dan menulis yang merupakan beberapa
cara untuk mengembangkan keterampilan berbahasa, sebelum mereka diajarkan untuk
menyebutkan huruf, menyuarakan, dan mengenal kata. Keterampilan dasar akan
berkembang dengan baik bila anak merasakan manfaatnya. Kegiatan-kegiatan yang
dapat dilakukan oleh pendidik pre-school
antara lain mendengar dan membaca cerita, mengikuti kunjungan lapangan, ikut di
dalam permainan drama, berbicara secara informal dengan anak lain dan orang
dewasa di sekitarnya.
Selain itu, pre-school
juga diharapkan memandu anak untuk tetap belajar pada koridornya dengan model
aktif-konkret, sehingga anak tidak dibiarkan berpikir abstrak yang akan
mengganggu pola belajar anak pada masanya.
2. SOSIOEMOSIONAL
Pada masa ini, anak terkenal dengan emosinya yang meledak-ledak
sehingga agak sulit untuk diarahkan. Pola emosi umum dapat berupa amarah,
takut, cemburu, ingin tahu, iri hati, gembira, sedih, dan kasih saying, yang
dipengaruhi oleh keluarga dan lingkungan di sekitarnya. Kemandirian dan perbedaan gender sudah mulai
terlihat.
Pada masa ini, anak akan mengembangkan pola bermain constructive play dan pretend play. Anak cenderung bermain
dengan anak yang seusianya dan sejenis.
Peran pre-school pada
perkembangan sosioemosional anak usia dini adalah melatih anak untuk
mengekspresikan apa yang diinginkannya agar emosinya tidak meledak-ledak, serta
membantu anak untuk mulai beralih dari pola bermain yang sendiri-sendiri
menjadi memiliki keterlibatan dalam suatu kelompok.
3. FISIK
Pada masa ini, perkembangan fisik berlangsung lambat daripada pada
masa bayi. Masa pertumbuhan fisik relative seimbang antara peningkatan berat
badan dengan peningkatan tinggi tubuh. Kemajuan yang luar biasa terjadi pada
kemampuan motorik kasar, seperti berlari, melompat, dan memanjat, dan halus,
seperti mengancingkan baju, menggambar, dan kemampuan yang melibatkan otot
halus serta koordinasi mata dan tangan.
Peran pre-school pada
perkembangan fisik anak usia dini adalah dalam mengembangkan kemampuan motorik
kasar dan kemampuan motorik halus. Pendidik dapat menyusun kegiatan yang
mengembangkan otot-otot besar dengan kegiatan-kegiatan di luar rumah, seperti
senam, bermain petualangan, dll. Keterampilan otot kecil juga dapat
dikembangkan melalui kegiatan seperti teka-teki, menggunting, dan permainan
lainnya yang dapat mengembangkan kemampuan tangan.
No comments:
Post a Comment