KELOMPOK 17
1. Persinggungan antara Teknologi dan
Pendidikan
Teknologi kini sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia saat ini,
khususnya di bidang pendidikan. Bisa dilihat dari penggunaan komputer-komputer
di sekolah dan pengaksesan internet dalam menyelesaikan tugas sekolah. Pada
intinya, sesuai dengan fungsi teknologi itu sendiri, teknologi sangat membantu
untuk mempermudah proses pendidikan.
Contohnya :
-
Penggunaan proyektor yang digunakan oleh pendidik
untuk mempermudah penyampaian materi
-
Penggunaan tape
recorder dalam program listening
atau reading untuk mata pelajaran
bahasa Inggris
2. Internet
Learning dan Kaitannya dengan Pendidikan di Indonesia
Seperti kita
ketahui, penggunaan internet learning
di luar negeri sudah sangat aktif dan merata dibandingkan dengan penggunaan internet learning di Indonesia.
Di luar negeri,
pembelajaran berbasis internet bahkan sudah diperkenalkan dan mulai digunakan
sejak grade preschool dan kemudian
berkembang ke grade berikutnya. Sementara di Indonesia, penggunaan internet
sebagai media belajar belum terlalu aktif dan merata. Hal ini mungkin
disebabkan beberapa hambatan-hambatan, seperti :
-
Pendidik
dan anak didik yang kurang melek teknologi. Melek teknologi bukan berarti
pendidik dan anak didik sama sekali tidak mengenal dan tahu apa itu teknologi,
serta bagaimana cara menggunakannya. Tetapi anak didik dan pendidik belum
mengetahui teknologi mana yang useable
dan unuseable
-
Kecemasan
orang tua terhadap dampak negative dari penggunaan internet, seperti
situs-situs yang membahayakan bagi anak. Kecemasan tersebut membuat orang tua
membatasi anaknya dan di sisi lain akan menghambat wawasan anak lebih luas
-
Stereotipe
bahwa penggunaan internet hanya untuk orang-orang dengan kemampuan ekonomi
menengah ke atas. Dikhawatirkan, penggunaan internet semakin menimbulkan
kesenjangan antara si kaya dan si miskin
-
Fasilitas
yang kurang memadai, termasuk jangkauan internet ke daerah-daerah. Tak perlu ke
daerah, di kota
saja masih sulit untuk mencari akses internet yang lancar
3. Ubiquitous
Computing
Ubiquitous computing menekankan pada distribusi komputer untuk
lingkungan, tidak lagi secara personal. Hal ini akan memungkinkan satu orang
menggunakan lebih dari satu perangkat. Hal-hal yang dulu hanya bisa dikerjakan
melalui komputer, kini telah digantikan oleh perangkat-perangkat yang lebih
praktis dan dapat digunakan di mana saja. Contohnya, dahulu, pengaksesan
internet hanya bisa digunakan melalui komputer yang telah disambungkan dengan
jaringan. Saat ini, dengan kecanggihan teknologi yang ada, pengaksesan internet
dapat dilakukan melalui aplikasi-aplikasi yang lebih praktis seperti pada gadget-gadget yang kini digunakan orang
banyak.
Sebagai mahasiswa yang sedang mengenyam kegiatan pendidikan, khususnya
psikologi pendidikan, ubiquitous
computing ini sangat membantu karena untuk mengakses informasi sudah
menjadi lebih mudah. Misalnya, hanya berbekal fasilitas notebook dan modem atau
wi-fi, mahasiswa sudah dapat mengakses informasi untuk kepentingan tugas,
mengirim tugas melalui email, dan mengadakan diskusi online. Ubiquitous
computing, dalam hal ini notebook dan modem/wi-fi, mempermudah kita melakukan
banyak hal dalam rangka mendapatkan informasi hanya menggunakan perangkat yang
simple dan dapat dilakukan dimana saja. Contoh lainnya adalah smartphone yang juga mempermudah proses
pendidikan. Hanya dengan menggunakan aplikasi browser kita sudah dapat men-download
file-file yang mungkin diperlukan dalam proses atau kegiatan pendidikan kita.